Proyek rehabilitasi jembatan untuk Perkuatan Struktur Beton seperti yang telah disinggung pada artikel sebelumnya. ( baca : Proyek Jembatan Dinas Pekerjaan Umum ) Disebutkan dalam pedoman “Spesifikasi Khusus Interim Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan”. Pada Divisi 3 tentang Beton dan Seksi 3.6 tentang “Perkuatan Struktur Beton”, dan dalam module tersebut tercantum tiga metode pekerjaan perkuatan struktur beton. Yaitu ;
- Dengan Pelat Baja dan / atau Gelagar Baja
- Perkuatan Struktur Beton dengan Bahan Fibre Composite
- Perkuatan Struktur Beton dengan External Stressing
Dalam kesempatan ini khusus kami akan membahas tentang “Perkuatan Struktur Beton dengan Bahan Fibre Composite”. Karena sejak tahun 2016 beberapa daerah berfokus pada pekerjaan dan pemilihan bahan perkuatan struktur beton. Dengan menggunakan bahan fibre composite atau sering dikenal dengan istilah serat karbon / carbon fibre.
( Baca juga : Perkuatan beton dengan menggunakan serat karbon )
Dalam Pedoman dinyatakan bahwa Bahan yang digunakan untuk jenis perkuatan yang menggunakan bahan fibre composite. Dengan jenis e-glass, aramid atau carbon mencakup penggunaan bahan fibre sesuai dengan gambar rencana serta bahan epoxy khusus. Yang digunakan untuk melekatkan bahan fibre pada struktur beton serta menjadikan bahan fibre menjadi komposit (fibre dan epoxy khusus yang menjadi satu kesatuan).
Bahan Material
Bahan fiber ini digunakan untuk bahan perkuatan atau pengembalian kapasitas struktur jembatan. Dan disesuaikan dengan ketebalan bahan serta arah serat yang akan dipasang. Sifat-sifat material bahan fiber dan epoxy yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Tensile Strength (Gpa) 3,24 3,1 3,79
Tensile Modulus (Gpa) 72,4 114 230
Ultimate elongation (%) 4,5 2,8 1,7
Density(g/cm3) 2,55 1,4 1,74
Properties Typical test Value Design value
Ultimate tensile strength in primary fiber
direction (Mpa) 575 460
Elongation at break (%) 2,2 2,2
Tensile Modulus (Gpa) 26,1 20,9
Ultimate tensile strength 90 degrees to
primary fiber(Mpa) 25,8 20,7
Properties Typical test Value Design value
Ultimate tensile strength in primary fiber
direction (Mpa) 696,4 557,1
Elongation at break (%) 1,7 1,7
Tensile Modulus (Gpa) 40 32
Ultimate tensile strength 90 degrees to
primary fiber(Mpa) 0 0
Properties Typical test Value Design value
Ultimate tensile strength in primary fiber
direction (Mpa) 1062 903
Elongation at break (%) 1,05 1,05
Tensile Modulus (Gpa) 102 86,9
Ultimate tensile strength 90 degrees to
primary fiber(Mpa) 0 0
Properties ASTM Method Typical test Value
Tensile strength ASTM D-638 72,4 Mpa
Tensile Modulus ASTM D-638 3,18 Gpa
Elongation ASTM D-638 5,0 %
Flexural Strength ASTM D-790 123,4 Mpa
Flexural Modulus ASTM D-790 3,12 GPa
Dalam pedoman Spesifikasi Khusus Interim Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan tersebut diatas. Bahwa penggunaan bahan fibre composite telah ditentukan spesifikasi standar mutu.Dari sekian banyak merk carbon fibre untuk perkuatan beton yang ada di Indonesia apakah memenuhi syarat tersebut diatas ? tentu tidak, setiap pabrikan atau produsen/pemegang merk memiliki standar masing masing yang bervariasi.
Pertanyaannya material atau produk carbon mana yang memenuhi syarat mutu yang ditetapkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dalam hal ini Direktorat Jendral Bina Marga ? akan kami bahas pada artikel berikutnya dengan Judul “Memilih Carbon Fibre untuk Pekerjaan Perkuatan Beton Rehabilitasi Jembatan”